Puisi GIE

Author: chE' budhievara / Label:

ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku

bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra

tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu

mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”

~ SOE HOK GIE ~
"Di atas adalah sebuah puisi Gie yang tidak diketahui judulnya"

Sebuah Tanya

Author: chE' budhievara / Label:

“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”

(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)

“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”

~ SOE HOK GIE ~

Ultralight hiking

Author: chE' budhievara / Label:

Apakah Ultralight hiking atau ultralight trekking itu??
Atau bisa juga pertanyaannya menjadi, kenapa orang-orang mau membawa beban 15 - 20 kg ransel? yang didalamnya berisikan perbekalan, peralatan serta kebutuhan di saat berada di alam bebas. Dengan kondisi beban berat seperti itu akan membuahkan beberapa problem yaitu:

Lambat, membosankan Kelelahan, lekas marah, dan rendahnya rasa kebersamaan saat di jalan setapak Meningkatkan kemungkinan untuk terluka, sakit dipunggung, keseleo mata kaki, lutut nyeri, otot sakit, memar atau lecet, sakit dibagian pinggul serta bahu, dll. Perjalanan hiking atau trekking yang panjang berarti juga akan membuat sedikitnya waktu untuk bersantai di tenda, menikmati asyiknya suasana saat di basecamp. Saat kita mulai mendirikan tenda dan mencoba beristirahat, kita akan merasa sangat letih dan membuat malas untuk melakukan hal lain.

Semua hal diatas merupakan penghambat untuk menikmati alam sekitarnya, sedangkan tujuan kita ke alam bebas adalah untuk menikmatinya, jadi kenapa tidak kita rubah..?? Bagaimana jika kita pergi dengan ransel ukuran 30 - 40lt untuk perjalanan 3 hari 2 malam? dengan ukuran dan berat ini, perjalanan yang biasanya terasa berat karena beban berat dari ransel seukuran 70lt, akan terasa lebih ringan, dan tanpa beban yang terlampau berat. Serta kita akan lebih bisa menikmati alam bebas sepanjang perjalanan, dan juga kita bisa lebih cepat sampai dilokasi basecamp tidak dalam keadaan sangat lelah.

Dengan pemilihan peralatan dan mengaturnya dengan tepat, ransel kapasitas 40lt akan terasa sangat cukup sekali untuk perjalanan diatas. Mengenai contoh-contoh peralatan ultralight akan dibahas pada bagian lain.

Untuk siapa ultralight hiking ( backpacking ) itu?
Ultralight backpacking adalah untuk semua orang yang serius dengan kegiatan trekking atau naik gunung. Ransel yang berat akan merubah banyak orang baru yang tadinya mungkin akan bisa menikmati perjalanan trekking menjadi kapok dan tidak mau mencoba lagi.

Apakah aman?
Setiap ultralight hiker atau trekker membawa semua peralatan yang sama tingkat safety pointnya seperti halnya yang dibawa oleh hiker atau trekker pada umumnya. Seperti, pakaian, alat tidur, shelter, P3K, wadah air dll. Tetapi, seperti hal lainnya dalam hidup ini, tidak ada ganransi bagi yang tidak berpengalaman, salah keputusanlah yang menyebabkan masalah dalam pendakian, bukanlah peralatan. Ini bisa terjadi pada seseorang yang membawa banyak peralatan tanpa mengerti untuk apa dan kapan digunakannya. Biasakanlah diri dengan tehnik pendakian, serta dengan peralatan, dan juga biasakanlah latihan emergency tehnik dan diatas semua itu adalah berlatih untuk mengambil keputusan yang tepat. Semakin sering anda berlatih maka akan semakin mengerti bagaimana meminimal peralatan tanpa mengurangi kenyamanan anda. Saat ini ada banyak sekali peralatan yang dibuat dan dirancang seringan mungkin. Akan tetapi harganya masih sangat mahal, meskipun begitu begitu anda bisa merancangnya sendiri dan membuatnya, tentu saja biayanya jauh lebih murah.

Lalu, apakah sebenarnya Ultralight hiking atau trekking itu?
Ada banyak sekali individu-individu yang menerjemahkan arti Ultralight ini, tapi dari semua itu pada prinsipnya, ultralight hiking atau trekking itu adalah suatu cara atau tehnik melakukan perjalanan ke alam bebas dengan membawa peralatan dan perbekalan yang ringan dan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip safety prosedur serta juga kenyamanan kita selama berada di alam bebas. Dan prinsip ultralight ini bukan hanya untuk perseorangan saja akan tetapi bisa juga diterapkan dalam perjalanan berkelompok. Dan kesemuanya itu membutuhkan perhitungan yang matang pada perencanaan perjalanan. Perlu diingat ultralight disini bukanlah mengurangi kwantitas dari peralatan yang dibawa, akan tetapi membuat sebuah peralatan menjadi simpel dan enteng tanpa kehilangan kwalitas penggunaannya.

Ada banyak sekali bermacam type peralatan ultralight yang beredar dipasaran, dan saat ini beberapa diantaranya bisa didapatkan di Indonesia, akan tetapi harga peralatan tersebut masih tergolong mahal. Meskipun demikian kita bisa merancang sendiri peralatan yang kita butuhkan dan membuatnya. Berikut adalah beberapa contoh peralatan ultralight yang ada dan sangat simple dalam penggunaannya.

Ransel
Semakin sedikit dan simple peralatan yang dibawa maka akan semakin kecil ransel yang dibutuhkan, hal tersebut juga merupakan kunci dari ultralight. Semakin simple suatu peralatan maka semakin kecil tempat yang dibutuhkan maka akan semakin banyak makanan yang bisa dibawa. Rencanakanlah dengan seksama lama perjalanan dan jumlah makanan yang dibawa. Carilah ransel yang simple dan ringan, ukuran 30Lt atau 40 Lt sangat cocok untuk ultralight.

Sleeping Bag
Untuk sleeping bag saat ini ada jenis ultralight baik berbahan down maupun sintetis. Seperti contoh disini packing yang sangat kecil dan ringan. Diatas semua itu kemampuan isolasinya tidak berkurang.

Matras
Untuk matras atau alas tidur, saat ini ada bahan alumimium foil berlapis busa yang sangat ringan dan bisa dilipat, mekipun tipis tapi kemampuan aluminium menahan uap lembab dari tanah sangat baik sekali, jenis matrass ini tersedia dalam ukuran yang lebar dan cukup untuk tenda atau bivy untuk satu orang.

Shelter / Tenda
Shelter adalah suatu keharusan, jika akan bermalam di alam bebas. ada berbagai jenis shelter atau bivy ultralight untuk kapasitas satu orang. Trap juga bisa kita jadikan shelter, dengan sedikit improvisasi trap bisa dijadikan sebuah shelter yang nyaman dan tentu saja ringan dan tanpa kehilangan fungsinya sebagai shelter.

Alat masak
Ada banyak sekali alat masak ultralight untuk penggunaan satu atau dua orang, sebagai contoh disini kompor spritus dengan satu misting dan penutupnya yang juga bisa berfungsi sebagai penggorengan. Selain kompor jenis spritus saat ini juga tersedia di pasaran kompor gas ultralight buatan primuss sweden.

Cup / gelas
Untuk cup minum model sierra cup adalah pilihan yang baik sekali, karena selain bisa digunakan sebagai tempat minum kita juga bisa menggunakannya sebagai wadah untuk membuat eeg scramble atau jenis masakan simple lainnya, serta juga bisa dipakai untuk menghangatkan jagung manis dan lainya tergantung improvisasi.

Wadah Air
Tempat minum lipat dari plastik atau kulit sangat praktis dan tidak memakan tempat saat kosong, ada banyak sekali botol lipat saat ini beredar dipasaran, baik itu keluaran nalgene ataupun playtipus. Dan meskipun dalam keadaan diisi air tutupnya sangat rapat dan tidak bocor. Selain itu wadah air lipat untuk membawa air dari lokasi mata air ke tempat camping juga dibutuhkan yang praktis dan bisa dilipat. dibandingkan dengan botol aluminium atau plastik.

Pakaian
Jaket polar dan goretex adalah pilihan yang baik untuk isolasi dingin dan udara lembab, dan ponco adalah pilihan baik juga untuk perlindungan terhadap hujan, disamping bisa digunakan sebagai alas. Untuk pakaian bawalah pakaian yang sesuai dengan musim saat anda mengadakan perjalanan, t-shirt katun dan celana pendek katun tipis sangat baik untuk musim kemarau. Usahakan untuk merencanakannya seefisien mungkin agar tidak kelebihan atau kekurangan.

Hal lainnya
Hal lainnya adalah sama dengan peralatan trekking lainnya, seperti Senter, navigasi aids, survival kits, P3K praktis, dan lainnya. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dalam perencanaan sebuah perjalanan dengan prinsip ultralight, adalah packing makanan. Buanglah setiap kotak atau bungkus makanan yang tidak penting, jika makanan bisa dipindahkan kedalam kantong plastik akan lebih mudah lagi dibanding jika tetap harus dalam kotaknya yang akan memakan tempat di dalam ransel serta tentu saja tambahan berat. Didalam ultralight hiking atau trekking, berat extra 1ons saja akan sangat mempengaruhi perjalanan kita.

Jika anda memutuskan untuk memakai gaya ultralight hiking atau ultralight trekking, jangan pernah berhenti untuk berimprofisasi dan mencoba hal baru dalam menimalkan peralatan anda tanpa mengurangi kemampuan peralatan tersebut.

Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso

Author: chE' budhievara / Label:

Adakah dijaman yang tergesa tersedia jeda? Sedikit berhenti menginterupsi waktu. Mengajak kembali ingatan menandai yang silam.  Dari jejak dibelakang, kita mengenali tempat berhenti, semacam ruang baca dan juga halte sejarah. Berhenti sejenak, luangkan waktu membaca sejarah. Coba buka catatan kusam kita. Buka lembaran yang jarang di eja. Sejarah dari orang-orang yang ajeg sederhana. Bukan melihat monumen-monumen kaku yang terasa congkak di sudut pusat kota. 

Bukankah sejarah tidak melulu soal catatan peristiwa tapi juga berisi kisah yang personal. Bahkan dari yang begitu pribadi, kisah lebih terasa karib untuk dibaca dan di renungkan. Mungkin semacam contoh. Mungkin juga sebentuk bahan pelajaran. Ini penting untuk sekarang ini. Ini penting untuk kita, terutama pejabat negara. Ini penting untuk Indonesia.

Kisah Jenderal Hoegeng Imam Santoso, almarhum, salah satunya. Kenapa Hoegeng? Mungkin karena kita butuh sesuatu yang pernah tercatat ajeg. Ini penting untuk hari ini ditengah hirukpikuk ketidakpastian sikap. Jenderal ringkih kelahiran Pekalongan, , Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921, pantas di ulang tanpa lelah sebagai sebuah contoh. Nama Hoegeng itu sendiri, sebenarnya cuma nama sebutan fisik. 

Waktu kecil Pak Hoegeng, dipanggil bugel (gemuk), lama-kelamaan menjadi bugeng, akhirnya berubah jadi hugeng. Nama aslinya sendiri cuma Imam Santoso yang dipilihkan ayahnya, Sukario Hatmodjo, pernah menjadi kepala kejaksaan di Pekalongan; bertiga dengan Ating Natadikusumah, kepala polisi, dan Soeprapto, ketua pengadilan. 

Mereka menjadi tiga sekawan penegak hukum yang jujur, professional.  Ketiganya inspirasi bagi Hoegeng kecil. Bahkan  karena kagum pada Ating-yang gagah, suka menolong orang, dan banyak teman, Hoegeng kecil ingin jadi polisi. 

Memang sampai tua, Pak Hoegeng tidak bugel alias gemuk. Pak Hoegeng tidak bertubuh tambun subur berglambir lemak. Tubuhnya, bahkan lebih terlihat ringkih ketimbang tegap, apalagi tambun. Tapi jangan tanya soal ketegasan. Pak Hoegeng memegang itu sebagai prinsip hidup. Lewat tangannya, keadilan terasa lebih bisa diraba. 

Jabatan bagi Hoegeng bukan soal tuah untuk diri sendiri. Bukan pula soal pamrih berlebih. Jabatan bagi pak Hoegeng adalah soal kadar pengabdian pada khalayak. Dia tahu itu tidaklah lempang. Kekuasaan pastinya juga berbicara syahwat. Sekali tersingkap, mungkin yang dekat akan terjerat. Dia tahu itu, oleh karena itu Pak Hoegeng yang sederhana menjaga jarak. 

Kisah tentang toko kembang
Ada sebuah cerita soal itu. Waktu itu mendiang Presiden Soekarno menunjuknya sebagai Kepala Jawatan Imigrasi. Sehari sebelum pelantikannya, Pak Hoegeng meminta istri, Ibu Merry agar menutup segera toko kembang miliknya yang terletak di sebuah sudut Jalan Cikini. Padahal toko kembang itu, salahsatu penopang tambahan kebutuhan hidupnya. Sungguh kontras memang. Jabatan bagi Pak Hoegeng bukan soal lahan bancakan. Jabatan hanya sebagai lahan pengabdian dan ibadah, titik! 

Kembali ke soal toko kembang. Waktu itu sang Istri sedikit protes dan bertanya, "Apa hubungannya toko kembang dengan jabatan Kepala Jawatan Imigrasi?" Pak Hoegeng menjawab kalem tapi tegas, "Nanti semua yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kita dan itu tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya."

Jawaban itu, sungguh sangat mengharukan.  Sebuah sikap tegas yang dibarengi sikap sederhana. Padahal kalau berkenan, tinggal membalik tangan Pak Hoegeng kaya dari jabatan. Pelajaran yang begitu berharga tentang sikap anti nepotisme dari petinggi polisi yang dilahirkan di kota Batik, Pekalongan. Yang menarik sang istri kemudian menutup toko itu. Dia mengerti sikap tegas suaminya. Dia paham Pak Hoegeng sangat keras menolak aji mumpung pangkat dan jabatan. Mungkin juga, karena itu Ibu Merry jatuh cinta. Mungkin..

Polisi  yang tegak berprinsip
Masih dari kisah jabatan Kepala Jawatan Imigrasi. Karena jabatan itu, Pak Hoegeng mendapat jatah mobil dinas keluaran baru. Tapi anehnya, dia masih bersikukuh dengan mobil  dinas lawas, jatahnya saat masih di bertugas di kepolisian. Dia berkilah, mobil jip lawas dari Kepolisian  juga milik negara. Dirinya merasa cukup dengan itu selama masih layak dipergunakan dan tidak sertamerta karena jabatan, terus manja dan rakus.  Soal aji mumpung jauh dari sifatnya. Apalagi mengail di air keruh. Pak Hoegeng jauh dari laku seperti itu. 

Sebagai polisi, Pak Hoegeng adalah sosok tegas membaja. Polisi dimatanya penegak hukum, titik! Tidak ada kompromi. Tidak ada bagi-bagi hasil dibawah tangan. Apalagi soal salam tempel amplop berisi duit jual kasus. Karena sikap seperti itulah dia terpental dari jabatan elit kepolisian Indonesia yang di pegangnya antara 1968-1971. 

Kala itu, Pak Hoegeng mengungkap kasus penyelundupan mobil kelas kakap yang dilakukan oleh Robby Cahyadi. Si pelaku di sebut punya kaitan dengan kalangan istana. Tapi betapa kecewanya, saat dia akan melaporkan itu ke Presiden, sang buruan sedang asyik bercengkrama di Cendana.  Ternyata benar, kekuasaan kongkalikong dengan keculasan. Jelas karena itu Sang Jenderal murka. Sejak saat itu, pupus sudah kepercayaan kepada kekuasaan. Pun pada pucuk pimpinan negara bernama Soeharto.

Karena itu pula, Pak Hoegeng diberhentikan sebagai Kapolri sebelum masa jabatannya habis.  Tepatnya  1970, Soeharto mencopot jabatan itu dari pundak Pak Hoegeng dengan alasan regenerasi. Tapi aneh, penggantinya, Muhammad Hassan. Justru lebih tua darinya. Artinya dia menyadari, kekuasaan sudsah tidak suka sepak terjang membenahi korps kepolisian. Sebagai penghibur, Pak Hoegeng ditawari jabatan sebagi duta besar di Belgia. Tapi Pak Hoegeng menampik. 

Dia menukas tegas soal penolakan tawaran tersebut, "Saya tidak punya keterampilan basa-basi seorang duta besar!". Mungkin penolakan tersebut sebentuk resistensi yang tumbuh menguat dalam dirinya. Karena selepas itu, dia mulai mengambil posisi bersebrangan dengan kekuasaan. Dia mencoba memberi batas semakin tegas dengan wajah kekuasaan. Bersama Jenderal (Purn) Nasution dan Proklamator Bung Hatta, dia aktif di Lembaga Kesadaran Berkonstitusi (LKB). Sebuah lembaga yang mencoba memuat suara lain diluar tubuh negara tentang bagaimana berkonstitusi  dengan suara hati nurani. 

Sepertinya kejengkelan penguasa pada Pak Hoegeng yang tidak kunjung manut tidak juga hilang. Saking jengkelnya, ada cerita soal ini. selepas pensiun Pak Hoegeng menyalurkan hobi menyanyi di TVRI lewat kelompok Hawaian Seniors. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena kemudian muncul larangan tampil bagi Pak Hoegeng di layar televisi plat merah tersebut. Pastinya Soeharto sudah sangat jengkel, maka setiap ruang rambah Pak Hoegeng coba di sumbatnya. Pun untuk sekedar tarik suara.Tidak berhenti karena di sumbat dilayar kaca. Pak Hoegeng menempuh jalur lain. 

Mulai dari Mei 1980 Pak Hoegeng bergabung dalam kelompok petisi lima puluh. Sebuah kelompok yang menyuarakan keprihatinan terhadap tindak-tanduk penyelenggaraan kekuasaan negara saat itu. Dalam kelompok tersebut memang bergabung beberapa pensiunan pejabat polisi dan militer, disamping tokoh-tokoh sipil lainnya. Seperti Letjen Marinir (Purn) Ali Sadikin dan HR. Darsono, Mantan Pangdam Siliwangi. 

Keterlibatan di kelompok Petisi 50, berbuah cekal bagi Pak Hoegeng. Itu sepertinya biasa bagi  Mantan Kapolri dan penganjur pertama pemakaian helm bagi pengendara sepeda motor di Indonesia tersebut. Jenderal polisi yang dikenal bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), bahkan sering turun ke lapangan. Syahdan, Pak Hoegeng, lulusan pertama Akademi Kepolisian (1952), memimpin langsung operasi balapan liar di sekitar jalan Taman Soerapati, Jakarta, sekitar tahun 70an. Kepada anak buahnya dia berkata tegas, "Tangkap saja anak-anak muda yang nakal itu! Kalau bapaknya sok ikut campur, nanti saya yang akan hadapi sendiri!". 

Kisah lainnya masih tentang ketegasan tanpa tedeng aling-aling. Ceritanya di kota Medan, seorang pejabat baru kepolisian bikin geger. Seorang Kepala Reskrim  baru pindahan dari Jawa Timur, menolak keras hadiah dari para cukong. Padahal nilainya menggiurkan. Perabotan luks dikirim ke kediaman Reskrim baru tersebut. Kota itu memang marak dengan kisah para cukong penyelundupan yang makmur juga tebaran lapak judi dimana-mana. Kiriman sogok itulah yang dimaksudkan untuk membungkam aparat. Tapi kali ini meleset, si aparat baru meradang karena di sogok. 

Kiriman itu bahkan dibuangnya di pinggir jalan. Kita pada akhirnya mencatat, siapa sosok nekad tersebut. Namanya Hoegeng Imam Santoso. Kelak nama itu kita kenang sebagai tonggak kejujuran  yang sederhana. Berbanggalah Kepolisian Republik ini, mempunyai tokoh komplet seperti Pak Hoegeng. 

Bahkan saking sederhananya. Lepas dari Medan, Pak Hoegeng kembali ke Jakarta. Karena belum dapat rumah tinggal, dia menumpang di garasi mertuanya di daerah Menteng. Padahal dia bekas Kepala Reskrim. Teramat langka memang sikap hidup seperti Pak Hoegeng. Beragam tugas pernah diemban, bapak yang dikarunia tiga anak tersebut diluar dari tugasnya sebagai polisi. Mulai dari Kepala Jawatan Imigrasi (1960-1965), Menteri Iuran Negara (1966-1967) dan Deputi Operasi Menpangak (1967-1968). 

Jakarta, 14 Juli 2004
Tengah malam lewat setengah jam, Pak Hoegeng menghembus nafas terakhir. Setelah dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati karena Stroke, penyumbatan pembuluh darah dan pendarahan bagian lambung. Tuhan berkehendak lain. Kabar terpetik, Sang Jenderal pun mangkat di RSCM, Jakarta. Simbol keteladanan dan kejujuran Polri tersebut meninggalkan tanah air yang teramat dicintainya.  

Kita menundukan kepala. Merunduk ke tanah sembari ingatan  terus mencatat. Yang datang pastinya dibatasi kepergian. Pun soal memiliki pasti ada interupsi soal kehilangan. Tengah malam lewat, tepatnya pukul  00.30 WIB, Jenderal sederhana itu pergi. Bahkan untuk pemakamannya, Pak Hoegeng mewanti-wanti, kelak kalau meninggalkan, dirinya tidak ingin dikebumikan di Kalibata, makam para pahlawan nasional. 

Dirinya ingin dimakamkan di pemakaman biasa. Pada akhirnya, TPU Giritama, Desa Tonjong, Bojong Gede, Bogor, dipilih sebagai tempat peristirahatannya terakhir. Sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah Jenderal ringkih menyatu dengan tanah. Sudah habis tugas kesejarahannya. Yang tertinggal mungkin cuma jejak. Mudahan-mudahan ingatan bangsa tidak dikalahkan lupa, bahwa bangsa ini pernah memiliki polisi yang tahu arti kejujuran. Selamat jalan Pak Hoegeng...

~ sumber http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=21&jd=Jujurnya+Pak+Hoegeng&dn=20070720171619 ~

LagU santaI

Author: chE' budhievara / Label:

Cinta yang sebenarnya indah sekali
Kadang menipu dan bikin sakit hati
Tapi lihatlah burung tetap menyanyi
Terlalu indah untuk ditangisi

Reff:
Nyanyi lagu pantai
Nyanyi lagu santai
Nyanyi lagu pantai
Mari kita santai

Tak henti mengejar sesuatu yang belum pasti
Kadang kau gagal lalu frustasi
Tapi hidup yang indah cuma sekali
Terlalu singkat untuk ditangisi

Back to Reff: 2x

Back to Reff: 2x

Santailah..

Kalau kau frustasi
Karena kurang santai
Kau pun sakit hati
Karena kurang santai

~ stEven 'n cOconUt trEez ~

burnIng wIth my FirE

Author: chE' budhievara / Label:

When the sun goes down
And day turns into night
But I’m not gonna leave you to be alone
We’re gonna have a little time to waste
With lovely sound of ocean waves
And we give all the problem there’s no space
Why you’re so disguised
Why you’re so petrified
‘Cos I am here just to be by your side
You should know that I’m gonna treat you right
And heal the pain you feel inside
We give a peace a chance
And there is no fight again

Get up and get life in better way
Get up and never give up
I’ll be around you, I’ll be around for you
Burning you with my fire
Yes, I’m on my fire, to make you fly
Leave all troubles behind
Burning you with my fire
Yes, I’m on my fire, to make you fly
And let all troubles gone away

~ stEven 'n cOconUt trEez ~

bEbas mErdEka

Author: chE' budhievara / Label:

Banyak yang bertanya
aku ini mau jadi apa?
nggak kuliah juga nggak kerja
tapi kujawab inilah aku apa adanya

tapi jangan kira
aku gak berbuat apa-apa
aku berkarya dengan yang ku bisa
dan yang penting aku bahagia

yang penting aku gak nipu
gak bikin susah kalian
yang penting gak terlibat
3, 7, 8 ....

(*) 2X
kujalani apa adanya
aku bahagia
bebas lepas tanpa beban
aku merdeka

huoo.. yo.. yo.. yo..
na..na..na..na...

yang penting aku gak nipu
gak bikin susah kalian
yang penting gak terlibat
3, 7, 8 ....

back to (*)

yooo ... bebas merdeka.. 2X

~ stEven 'n cOconUt trEez ~

cInta daMaI

Author: chE' budhievara / Label:

Kau bicara tentang damai
Kau bicara tentang cinta
Tapi semuanya cuma palsu belaka

Kau cuma asal bicara
Kau buat semua sengsara
Kau tebar fitnah dan semuanya terluka

Hingga kini kami kecewa
Kalian yang kami percaya
Saling berdusta

Adakah sedikit waktu bicara tentang cinta
Daripada kau saling menghina dan tanpa tenggang rasa
Adakah sedikit waktu bicara tentang damai
Dari pada kau saling menghina dan tanpa tenggang rasa

Hingga kini kami kecewa
Kalian yang kami percaya
Saling berdusta

Adakah sedikit waktu bicara tentang cinta
Daripada kau saling menghina dan tanpa tenggang rasa
Adakah sedikit waktu bicara tentang damai
Daripada kau saling menghina dan tanpa tenggang rasa

~ stEven 'n cOconUt trEez ~